Luthfi Hasan gemar menata rumah dalam tatanan yang padat. Itulah sebabnya kejutan-kejutan yang Anda temui adalah penggunaan space secara maksimal. “Kebetulan saya bukan tipe penyuka minimalis, selalu tidak tahan kalau melihat tembok kosong,”akunya. Hasilnya, ruangan menjadi kaya. Kendati sarat terisi dengan serangkaian furnitur dan elemen dekoratif, interior tetap tertata secara natural, organik, enak dipandang mata, dan yang pasti membuat nyaman penghuni leyeh-leyeh di dalamnya. Rasanya, tamupun enggan untuk beranjak. Pecinta gaya vintage ini memang terobsesi memiliki rumah yang membawanya kembali pada masa kecil, dan gaya vintage lah yang ideal memenuhi impiannya. Kursi-kursi vintage kreasi Luthfi dimodifikasi dengan finishing warna terang dan bahan bermotif untuk memberi sentuhan fresh pada ruang, sehingga yang terasa karakter dan bahasa personal yang kental.
Pria yang telah merilis buku berjudul Happy Vintage ini menuturkan, bahwa dalam menata dan memilih padu padannya ia hanya bermodalkan intuisi. Tatanan furnitur dan aksesori yang padat tetap tampak ringan dan nyaman dipandang karena dilatari oleh keserasian padu padan warna. Untuk memunculkan kesan ringan, warna gelap dihindari, diganti dengan finishing warna cerah pada kayu furnitur dan pemilihan bahan kursi yang segar dan bermotif menarik. Warna merah antara lain dimunculkan pada elemen interior tertentu, demikian pula dengan lukisan dipilih dengan goresan yang tidak serius… (Lihat selengkapnya di Majalah Home Diary #013/2016)
Add comment