HomeDiary - Majalah Arsitektur dan Interior
Teks: Chandra Sumawinata l Foto: Bambang Purwanto

Beauty of Simplicity

Tak perlu kata-kata yang panjang mengekspresikan bahasa desain rumah ini: Aesthetic in simplicity. Memang benar. Karakter desain terkadang muncul tanpa membutuhkan sesuatu yang sarat detail dan complicated. Di satu waktu tertentu, simplicity itu sendiri sudah sangat menerjemahkan konsep sebuah rumah idaman yang diinginkan oleh pemilik rumah yang ternyata “berjodoh” pula dengan ide sang perancang. Ekspresi interior rumah ini membenarkan aspek itu.

Berawal dari sebuah bangunan lama,  bangunan dua lantai tersebut telah direnovasi oleh pemilik rumah sebelumnya. Terdapat beberapa perombakan yang dilakukan, di antaranya mengganti seluruh kusen dan memperbesar luas master bedroom dengan cara memajukan area supaya ruang menjadi lebih luas. Karena desainer Ardy Prasetya dari Prasei Architecture & Interior yang meng-handle interior kediaman tidak terlibat langsung dalam pembangunan arsitektur, otomatis membuat owner banyak mengonsultasikan perencanaan rancangan interior padanya. Ardy Prasetya menilai, owner tergolong pribadi yang calm, sehingga tidak begitu menyukai tatanan yang terlalu “ramai”. Gayung pun bersambut, secara global desain modern minimalis yang sejak awal perancang tawarkan dominan diterima oleh pemilik rumah… (Lihat selengkapnya di Majalah Home Diary #014/2016)

HomeDiary

Add comment