HomeDiary - Majalah Arsitektur dan Interior
TekslFoto: Umi Key

Aksesbilitas Transportasi & Investasi Properti Sebagai Keunggulan Hunian

Kaum millenial (orang dengan usia dibawah 38 tahun) harus berpikir untuk segera memiliki tempat tinggal meskipun masih berusia muda dan belum berkeluarga. Sebab memiliki tempat tinggal saat ini akan mendapatkan nilai yang tinggi dalam beberapa tahun kedepan. Apalagi jika pilihan lokasi hunian yang strategis, dekat dengan akses transportasi dan berbagai fasilitas yang diperlukan, akan menambah tinggi nilai jual properti tersebut. Seperti yang disampaikan oleh Ahmad Gozali, pakar keuangan & investasi dalam diskusi “Aksebilitas Transportasi & Investasi” yang diselenggarakan oleh Prajawangsa City di Main Atrium Mall Basura jl. Basuki Rahmat, Jakarta Timur. Menurut Gozali, investasi di bidang properti merupakan primadona bagi setiap orang, apalagi bagi kalangan millenia. Namun sayangnya kebanyakan kalangan millenia hanya berpikir untuk jangka pendek. “83% generasi millenial tak mampu beli rumah dalam 3 tahun kedepan karena rata-rata gaji sekarang umumnya berada pada kisaran Rp 3,5 s/d 6,5 juta, itu berarti Rp 2,5 juta/bulan dialokasikan untuk cicilan rumah perbulan”, papar Gozali apabila generasi millenia hendak mencicil properti dengan asumsi kenaikan gaji rata-rata 5% pertahun. Ia menilai besaran gaji yang ada dengan kenaikan yang cukup kecil setiap tahunnya tentunya membuat kalangan millenial tidak akan mampu membeli rumah (hunian) lantaran kisaran harganya cenderung lebih tinggi daripada kenaikan gaji setiap tahunnya. Menurut Gozali, untuk gaji Rp 18 juta/bulan baru bisa terwujudkan keinginan dalam membeli/mencicil rumah dengan kisaran harga Rp 300 jutaan. Karena itu pulalah, tingginya harga hunian/tempat tinggal menjadi prioritas terbawah apalagi bagi kalangan millenial yang melek teknologi, tentu mereka akan lebih memilih adanya jaringan sinyal meski tidak memiliki tempat tinggal. “Kebutuhan kaum millenial/generasi jaman now sekarang ini adalah jaringan, colokan, sandang, pangan dan papan . Bandingkan dengan kebutuhan dasar generasi old yang hanya sandang, pangan, dan papan,” tutur Gozali. Karena itu sedini mungkin generasi milenia harus mempunyai rumah karena harga rumah akan terus meninggi. Gazali pun menyarankan selain rumah, dalam mengelola keuangan diusia millenia harus memiliki tabungan, deposito, dan mas (batangan) karena harga mas juga cenderung terus naik. Fungsi tabungan, deposito dan produk perbankan lainnya berguna untuk menjaga cadangan liquiditas dan kebutuhan transaksional. Investasi bisnis dan pasar modal atau bisnis orang lain melalui pasar modal dalam bentuk investasi sahan dan reksadana juga penting untuk dimiliki meski masih dalam usia muda. Sebab yang pasti dihadapi adalah inflasi, karena itu perlu punya kombinasi aset, yakni tabungan/deposito dan aset tetap. Nilai properti sewa rata-rata 8-11%/tahun. Rata-rata harga naik 7,71%/tahun pada properti kelas bawah di kawasan Jabodetabek dan Banten dalam tiga tahun terakhir. Jadi jangan pernah lagi berpikir untuk memiliki hunian (tempat tinggal) saat memasuki usia mapan atau ketika sudah mulai berkeluarga. Justru disaat usia masih muda, harus mempersiapkan masa depan.

HomeDiary