HomeDiary - Majalah Arsitektur dan Interior
Teks: Clarissa Stefanni & Ellysa Novia Halim l Foto: Istimewa

Desain Biofilik dapat Minimkan Stres

Minim Tingkat Stress, Berikut 12 dari 14 Pola Desain Biofilik
Yang Bisa Diterapkan Di Kantor

Naskah: Clarissa Stefanni & Ellysa Novia Halim

Kantor yang menjadi tempat bagi sebagian besar orang menghabiskan waktu untuk menuangkan ide-idenya, seharusnya didesain senyaman dan seefektif mungkin. Elemen-elemen yang ada di dalam kantor, mulai dari besaran ruang hingga furnitur yang memungkinkan pergerakan yang nyaman, pemilihan warna, pencahayaan, dan sirkulasi udara yang tepat, harus mendukung aktivitas setiap pegawai di dalam kantor itu. Biophilic Design adalah desain trendi yang menyediakan kesempatan bagi manusia untuk hidup dan bekerja pada tempat yang sehat, minim tingkat stress, sekaligus menyediakan kehidupan yang sejahtera dengan cara menyatukan desain dengan alam.

Penerapan Biophilic Design pada interior dipercaya memiliki berbagai manfaat, seperti menstabilkan tekanan darah, meningkatkan kenyamanan dan kepuasan dalam ruang, memperkecil munculnya gejala penyakit dan meningkatkan kebugaran tubuh. Cara untuk menghadirkan desain ini pada kantor cukup mudah kok, ada 14 pola atau pattern desain yang bisa diterapkan dalam interiornya.

P1. Visual Connection With Nature(Hubungan Dengan Alam Secara Visual)

Menciptakanruang kantor yang berhubungan dengan alam baik secara langsung dan tidak langsung bisa dilakukan dengan pemberian gambar dan lukisan alam, tanaman pohon dan tanaman hijau lainnya juga bisa ditempatkan didalam ruang kantor yang terkena cahaya matahari. Selain bisa menjadi pelindung cahaya, juga menambahkan keindahan dan keasrian ruang kantoran ketika dilihat.

P2. Non-Visual Connection With Nature (Hubungan Non-Visual Dengan Alam)

Alam bisa dirasakan dalam suatu ruang kantor melalui indera pendengar, pencium, peraba, dan perasa dengan cara pemilihan material seperti karpet rumput imitasi, penggunaan tanaman berbunga yang menghasilkan harum juga bisa menambah kesegaran ruang kantor.

P3.Non-Rhytmic Sensory Simuli (Stimulus Sensor Tidak Berirama)

Suasana yang segar, menarik, dan semangat berkaitan dengan alam bisa diciptakan dengan penggunaan warna hijau daun dan bentuk-bentuk organik dalam desain elemen ruang kantor.

P4.Thermal And Airflow Variability (Variasi Perubahan Panas dan Udara)

Ruang kantor dapat didesain menyerupai kondisi asli di alam seperti pergerakan udara, suhu, dan kelembapan.

P5. Presence Of Water (Kehadiran Air)

Peletakkan unsur air seperti waterwall dan dekorasi air mancur dapat menghasilkan suara gemercik air yang memberikan suasana nyaman dan menenangkan bagi pengguna dalam ruang kantor.

P6. Dynamic And Diffuse Lighting (Cahaya Dinamis dan Menyebar)

Pencahayaan di alam bisa dihadirkan dalam ruang kantor dengan skylight dan jendela sebagai akses cahaya matahari yang membuat ruang kantor terkesan dinamis.

P7.Connection With Natural System (Hubungan Dengan Sistem Alami)

Sistem alam yang selalu berubah dapat dimasukkan kedalam interior seperti hadirnya mini garden dan penggunaan material kayu yang dapat lapuk seiring digunakan sehingga pengguna merasa terhubung dengan alam walaupun berada didalam ruang kantor.

P8. Biomorphic Forms & Patterns (Bentuk Dan Pola Biomorfik)

Apabila kondisi ruang kantor tidak memungkinkan untuk menghadirkan unsur alam yang alami, pola ini dapat diterapkan pada kantor sebagai usaha untuk menghadirkan unsur alam melalui gambaran tidak langsung dengan menekankan pada peniruan bentuk alam atau stilasi dalam pengulangan bentuk dan motif untuk elemen pembentuk dan pengisi ruang.

P9. Material Connection With Nature (Hubungan Bahan Dengan Alam)

Menggambarkan lingkungan alam dalam ruang kantor juga dapat diterapkan dengan menekankan pada penggunaan material alami sehingga dapat melakukan eksplorasi karakteristik material alam yang akan mengalami perubahan seiring dengan berjalannya waktu. Material yang dapat diterapkan pada pola ini misalnya kayu, bambu, rotan, daun kering dan rotan alami.

P10. Complexity & Order (Kompleksitas Dan Keteraturan)

Selain stilasi bentuk alam, desain biofilik juga menerapkan bentuk simetri dan geometri yang berulang dengan skala yang sama atau berbeda sehingga individu dapat lebih memahami ruang. Pola ini dapat diterapkan pada semua elemen interior di semua ruang kantor asalkan ada bentuk dan motif yang berulang dan berurutan memunculkan bentuk geometris fractal. Penerapan skala dan bentuk dari pola ini harus diperhatikan agar tidak menjadi bentuk abstrak yang dapat memperburuk kondisi stress karyawan akibat lelah bekerja.

P11. Prospect (Prospek)

Penerapan pola ini dalam ruang kantor yang menunjukkan pandangan yang luas dan terbuka ke arah alam maupun bangunan luar kantor dapat memberi efek yang baik untuk mengurangi rasa stress karyawan. View langsung ke alam melalui jendela yang luas memiliki keuntungan lebih jika dibandingkan dengan hadirnya alam melalui gambar atau video.

P12. Refuge (Tempat Perlindungan)

Karyawan yang ada di kantor seringkali membutuhkan privasi dimana komunikasi dengan orang lain dapat dikontrol. Pola ini membuat area tertutup atau membatasi pandangan dari luar area agar pengguna dapat merasa aman dan terlindungi. Bentuk penerapan pola ini antara lain plafon yang rendah, pandangan terbatas, area privat untuk membaca, serta meja bersekat.

homediary