HomeDiary - Majalah Arsitektur dan Interior
TekslFoto: Umi Key

Green Pramuka City Gelar Lomba Video Drone Untuk Apresiasi Kreatifitas Generasi Muda

Homediarymagazine.com – Jakarta : Green Pramuka City (GPC) hunian strategis yang berlokasi di Jakarta Pusat dengan luas 12,9 hektar yang sudah memasarkan 9 tower dengan 8500 unit ini, telah mendulang penjualan kurang lebih 7600 unit menggelar Lomba Video Drone. Selaku Juri ada Benny Kadar, Bram Aditya dan Narasena Iman sebagal Pakar Drone dan Videografi dan menggandeng beberapa partner seperti skygrapher.iddan Aimav Indonesia.

Lomba drone ini berlangsung kurang lebih satu bulan (Oktober – November 2019), dengan ketentuan para peserta lomba mengirimkan hasil video selambat lambatnya 25 November 2019 pukul 23.59 melaluiskygrapher.iddan akun sosial media instagram dan youtube masing-masing. Berlokasi di Main Atrium Mall pada hari Sabtu (30/11), Green Pramuka City menggelar acara mengumumkan pemenang Lomba Video Drone yang dipadati tidak hanya oleh para peserta lomba, namun juga komunitas drone yang berasal dari dalam dan luar kota serta pengunjung mall.

Lusida Sinaga, Head Communication Green Pramuka City menyatakan,” Kegiatan ini sejalan dengan misi GPC dalam mengikuti perkembangan teknologi untuk kepentingan perusahaan, terutama untuk hal-hal positif yang berdampak bagi khalayak umum”, ujar Lusida. “Selain itu kontes ini sebagai bentuk apresiasi kepada rekan-rekan komunitas drone dalam berkarya.” lanjutnya  Adapun kontes ini telah diikuti lebih dari 68 peserta yang berasal dari Jakarta dan luar kota seperti Surabaya dan Pekalongan untuk memperebutkan total hadiah senilai puluhan juta rupiah yang dibagi kepada 3 pemenang utama.

Bram Aditya, pakar sinematografi dan filmaker yang ditunjuk sebagai dewan juri menyampaikan dukungan penuh atas kolaborasi yang terjalin antara skygrapher.iddan Green Pramuka City “Saya berharap agar kegiatan ini terus berlanjut dan komunitas pecinta drone semakin mendapatkan tempat di masyarakat”. Bram juga berharap agar Green Pramuka City menjadi contoh bagi penyelenggara lainnya untuk mematuhi aturan pengoperasian drone yang berlaku, khususnya di DKI Jakarta.

“Dalam mengoperasikan drone ada aturan-aturan yang harus dipenuhi, selama perlombaan ini berlangsung tentunya di kawasan GPC akan banyak drone dari para peserta yang terbang untuk mengambil gambar, maka hal tersebut jangan sampai mengganggu peraturan, khususnya peraturan penerbangan dan GPC sebagai penyelenggara perlombaan ini sudah mengetahui dan mematuhi peraturan tersebut.” Tutup Bram. Adapun aturan penggunaan pesawat udara tanpa awak (drone) tertera dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 90 Tahun 2015 tentang Pengendalian Pengoperasian Pesawat Udara Tanpa Awak yang terbit pada tanggal 12 Mei 2015 lalu. Green Pramuka City sudah mengantongi izin dari Airnav selaku institusi yang berwenang guna mengatur lalu lintas udara di lndonesia.

Dengan mengusung konsep Landscape and Architectural, para peserta ditantang untuk dapat mengabadikan kawasan Green Pramuka City secara keseluruhan menggunakan drone. Para peserta lomba diharapkan dapat menangkap keunikan serta keunggulan kawasan Superblock Green Pramuka City. Dari banyak karya yang telah diterima oleh panitia masuk kedalam seleksi ketat dari dewan juri, akhimya karya dengan kualitas terbaiklah yang akan menjadi pemenang dan mendapatkan hadiah puluhan juta rupiah. “Melalui pagelaran lomba ini kami berharap agar anak-anak muda dapat semakin meningkatkan kreatifitasnya. Saya atas nama Green Pramuka City mendukung komunitas-komunitas hobby lain untuk berkarya, berkreatilitas untuk menciptakan aktifitas yang berdampak positif bagi lingkungan sekitar.” tutup Lusida

Green Pramuka City yang mengusung konsep One Stop Living dan Green Living 80 % ruang terbuka serta pengelolaan lingkungan berkelanjutan, belokasi strategis yang merupakan pertemuan antara 3 wilayah yaitu wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Utara dan Jakarta Timur, mudah dijangkau lewat akses gerbang Tol Cempaka-Mas, Tol Rawamangun, dan Tol Sunter adalah komplek hunian kelas menengah yang terjangkau, masih melakukan serah terima pemilik unit dan penjualan unit hingga akhir tahun dengan harga sekitar 500 – 750 jutaan.

homediary