Pencapaian seseorang tidak hanya terlihat dari seberapa banyak ia menghasilkan karya, namun juga kontribusinya untuk disiplin ilmu yang dianutnya. Lebih jauh lagi, adalah kewajiban untuk menurunkan ilmunya kepada generasi baru yang akan melanjutkan perkembangan dan menyempurnakan pengetahuan yang telah ada.
Hal inilah yang mendefinisikan seorang Realrich Sjarief: seorang arsitek kenamaan yang menjadi salah satu generasi terdepan di kalangan arsitek dan desainer tanah air. Kesibukan profesinya tidak membuatnya lupa untuk meluangkan waktu demi membagi ilmu dan pengalamannya untuk mencetak bibit-bibit arsitek unggul di masa depan.
Jalan Realrich untuk menjadi seorang dimulai sejak lulus dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 2005, ia berpraktek di beberapa biro ternama baik di dalam maupun luar negeri, antara lain Urbane Indonesia di Bandung, DP Architects di Singapore, dan Foster and Partners di London, biro yang dimiliki Lord Norman Foster, arsitek peraih Pritzker Prize sebagai penghargaan bergengsi di arsitektur.
Masa – masa belajar di ITB berperan besar dalam membentuk karakter Realrich, di mana pengalaman kuliah bersama dosen – dosen terbaik, pengalaman organisasi bersama IMA Gunadharma, dan pengalaman bersosialisasi dengan berbagai budaya yang ada di kampus membawa pola pikir dan sikap untuk selalu belajar di manapun ia berada.
Di London, ia dan timnya sempat berkolaborasi dengan Muir Livingstone, Iwona Schwedo Wilmot, dan John Blythe, associcate, partner, dan senior partner di Foster and Partners untuk mendesain beberapa bangunan seperti Masdar City dan Al-Reems Island Apartment di Abu Dhabi serta YTL headquarter di Kuala Lumpur. Realrich juga menjadi anggota afiliasi dari Royal Institute of British Architect (RIBA).
Setelah mengenyam berbagai pengalaman, ia lalu memutuskan untuk meneruskan gelar master di urban desain and development di University of New South Wales (UNSW) Australia dengan studi master of urban design di bawah bimbingan Jon Lang dan James Weirick. Di sini ia berhasil lulus secara memuaskan, dan sekembalinya ke Jakarta, Realrich memberanikan diri mendirikan biro desainnya sendiri… (Lihat selengkapnya di Majalah Home Diary #012/2015)

Add comment