HomeDiary - Majalah Arsitektur dan Interior
Teks l Foto: Istimewa

SIMPLY REFINED;THE WORKS OF PRASETIO BUDHI

Buku Terbaru dari Interior Designer Indonesia: Prasetio Budhi (‘Pras’)

Jakarta,27 November 2020. Dalam industri desain interior di Indonesia, Prasetio Budhi adalah nama yang sudah tidak diragukan lagi kiprahnya dalam perkembangan interior desain Indonesia. Dari berbagai partisipasinya dengan kegiatan kreatif hingga menampilkan proyek spektakulernya melalui beberapa pameran bersama kelompok 12 Indonesian Designer, Pras selalu memukau klien dan penikmat karyanya dengan desain yang ekspresif, elegan, dan juga menyentuh jiwa.

Buku bagi desainer interior yang akrab dipanggil ‘Pras’ ini merupakan sebuah apresiasi terhadap totalitas dalam proses kreatif dan berpikir untuk mencapai kepuasan bagi klien serta dirinya sendiri. Buku pertama yang berisi kumpulan dari karya-karyanya diterbitkan pada tahun2012 dengan judul “Simply Stated; The Works of Prasetio Budhi”.

Setelah delapan tahun,  Pras mempersembahkan kembali buku yang kedua dengan judul “Simply Refined; The Works of Prasetio Budhi”.  Di dalamnya terdapat sembilan karya yang terkurasi dengan cermat dan akan membawa pembaca buku ini ke dalam perjalanan visual menikmati karya desain interior yang berkarakter, artistik, ekspresif, dan elegan.

Jeda delapan tahun ini merupakan waktu yang cukup bagi Pras untuk mewujudkan buku kedua dengan karya-karya yang merefleksikan bagaimana Pras mengalami pendewasaan dalam berkarya. Desainnya memiliki kompleksitas yang unik, tetapi juga simpel dan pragmatis secara bersamaan.

Pengalaman dan olah pikir dalam berkarya merupakan perjalanan mencari serta menemukan kembali makna dan pemahaman dalam mencari desain yang selaras dan tepat bagi klien dan proyek yang dihadapinya. Penampilan sembilan hunian dalam buku ke dua ini memperlihatkan kualitas kematangan dan detail desain yang halus tanpa keraguan atau batasan kreatif dalam mewujudkan setiap hunian yang berbeda.

Dalam buku kedua ini Pras kembali melibatkan fotografer Peter Tjahjadi yang sudah begitu mengenal gaya desain dan karakter desain Pras dari sejak buku pertama. Melalui foto-foto yang artistik, buku kedua ini akan banyak mengekspresikan kepedulian dan sensitivitas Pras dalam memadupadankan elemen interior dan juga gaya untuk mencapai ekspresi yang tepat dan menggugah hati.

Sebagai desainer interior, Pras begitu terinspirasi oleh arsitektur yang mewadahi desainnya. Di dalam buku kedua kali ini arsitek Jasin Tejasukmana menceritakan kesan dan pengalamannya bekerjasama dengan Pras. “Pras selalu berhasil membangun jiwa dan karakter dalam karya-karyanya. Satu dari sedikit desainer interior Indonesia yang mendesain dengan intuisi yang tajam dan kepekaan melihat kebutuhan dan konteks arsitektur secara menyeluruh” kutipan Jasin Tejasukmana dalam kata sambutan.

Selain itu, Widi Wardhana (philantropist) yang sudah lama menjadi klien ikut menceritakan bagaimana kesan dan interaksinya selama bekerjasama dengan Pras. “Bekerja dengan Pras begitu menyenangkan, dia sangat menghargai saya sebagai klien dan juga memahami selera saya,” tutur Widi Wardhana.

Sementara itu, salah satu kolega di ID12; Ary Juwono juga ikut menyampaikan sudut pandang serta apresiasinya terhadap Pras dan karyanya. “Pras adalah salah satu contoh dari kontrol diri yang luar biasa terhadap begitu banyak pilihan. Semua melalui pertimbangan yang terukur dan hati-hati.” papar Ary Juwono.

Pras selalu dikenal sebagai pribadi yang hangat, pekerja keras, dan sangat peduli. Ide-ide dan pemikirannya selalu menjadi perhatian para klien, bahkan ketika proyek sudah selesai. Pras masih menengok kembali proyek yang telah usai untuk melihat bagaimana desainnya bekerja dan mewadahi kehidupan serta gaya hidup penghuninya.

Di tangan kreatif Pras, ruang diolah dengan kecermatan dan kreativitas memadupadankan gaya desain dalam satu karya. Satu kekuatan yang membuat karyanya selalu “dalam, ekspresif, dan menyentuh”.

“Saya suka memadupadankan gaya desain. Menatanya dengan tatanan yang teratur, tidak berantakan, dan setiap elemen saling berdialog dan berada di tempat yang tepat,” tutur Prasetio Budhi. Setiap karyanya merupakan refleksi dari cerita pemilik rumah dan bagaimana ruang menjadi perwujudan imajinasi para klien. Rumah sudah seharusnya lebih hangat dan ramah daripada showroom. “Good design is effortless”.

 

homediary