HomeDiary - Majalah Arsitektur dan Interior
Foto: Bambang Purwanto l Teks: Chandra Sumawinata

STUNNING MODERN EXTENSION OF HERITAGE HOUSE

Bahasa estetika sang dekorator dalam meyuguhkan visualisasi berbeda yang tak pernah habis tereksplor, membungkus ruang-ruang bagai fragmen drama penuh surprise. Segmen ruang mencapai feel estetik nan apik meskipun serangkaian pendisplaian pernak-pernik dekoratif interior bersentuhan heritage amat sarat memenuhi tiap sudut ruang. Di dinding, di rak, dan lemari-lemari penyimpanan, bahkan tertata di atas lantai. Magnet pesonanya begitu tegas, mensinergikan aspek modern, vintage, dan rustic. No wonder, adalah sosok Fajar J. Adi sebagai pemilik sekaligus penata rumah ini. He is the architect, the interior designer, and the landscaper of the house. Perfect!

MODERN EKLEKTIK
Fajar J. Adi dikenal sebagai seorang arsitek lulusan Universtas Diponegoro yang justru sukses berkibar dalam berprofesi sebagai penata interior, terutama sebagai wedding and party decorator. Karyanya mengemuka berkat keagungan cita rasa tradisional yang diuliknya berhasil menjelma menjadi gaya baru, bersentuhan modern, dan pancarkan cita rasa seni tinggi. Apresiasinya kepada khazanah budaya Indonesia patut diacungi jempol karena berhasil menyulap persembahan keindahan dalam wujud berbeda dan sangat berkelas.
Di huniannya sendiri, aura itu kental terasa, terekspresi sangat total. Setiap ruang disuguhkan dengan tema dan color theme yang sengaja diterjemahkan secara berbeda-beda, sehingga otomatis membentuk ruang. Rumah tiga lantai seluas 320 meter persegi ini (di atas lahan 250 meter persegi) dihiasi tatanan yang mengolaborasikan heritage soul dan sentuhan modern, merengkuh hunian dengan hangat. Drama ruang diselimuti oleh koleksi barang-barang heritage Nusantara, furnitur, dan benda-benda antik yang memenuhi interior layaknya galeri. Tidak ada kesan dingin sama sekali, sebaliknya hunian terasa hidup, welcoming, dan menyejukkan mata dengan dekorasi yang penuh magnet estetika.

OPEN SPACE
Dengan kapasitasnya sebagai profesional yang menggeluti ranah desain interior, Fajar tentu telah memikirkan secara matang bagaimana barang-barang heritage koleksinya mampu bersinergi dan menyatu dengan rancangan arsitektur dan interior hunian. Itulah sebabnya antara lain ia kemudian menghadirkan lay out antarruang yang terbuka. Di rumah ini, tidak ditemukannya pembatas ruang yang “solid” membuka konsekuensi yang menarik karena barang-barang koleksi pemilik dapat dipandang mata dengan sangat leluasa dan bebas karena minimal penghalang. Value estetika yang tertangkap tajam menengarai gaya hidup sang kolektor yang begitu mencintai karya bangsa.
Meskipun pembatas ruang yang solid tidak diaplikasikan, hunian tetap menunjukkan pembagian area yang tegas dengan memberlakukan tema dan sapuan warna yang berbeda-beda untuk setiap area. Di lantai dasar semisal dapat disimak, area tamu diekspresikan dalam dimensi lebih berani dan cerah dengan memunculkan merah dan fushcia sebagai tema warna.

SEE THROUGH
Ada pula perlakuan lain dalam hal rancangan ruang untuk menyiasati tidak diberlakukannya pembatas solid. Oleh sang desainer, di area keluarga di lantai dua, pemisahan ruang dilakukan melalui pembuatan jembatan void yang ditegaskan dengan pagar-pagar ”see through” ke ruang lain, sehingga area tersebut tampil menarik.
Banyak cara untuk menyiasati ruang dengan lahan terbatas menjadi berkesan luas. Di rumah ini Fajar mencoba menerapkannya dengan menciptakan efek void ke lantai atas. Selain menghadirkan kesan luas, dengan plafon yang tinggi sirkulasi udara pun akan menjadi lebih lancar dan meneduhkan ruang.
Ia yang juga pehobi otomotif dan gemar riding dengan motor gedenya ini telah membawa kemewahan nilai-nilai yang mengapresiasi budaya Indonesia ke dalam rumah tinggalnya. Ketika kendaraan-kendaraan miliknya berjajar di seputar green modern garden area depan, secara holistik semuanya terasa melebur merefleksikan jiwanya yang cinta akan nilai heritage yang tak pernah padam.

homediary