Penulis: Kevin Dwiputra Wahono, Mahasiswa Desain Interior Petra
Warna merupakan hal mendasar dalam dunia desain. Tidak hanya dapat memberikan kesan dalam sebuah ruang, warna ternyata juga dapat membantu terapi penyembuhan untuk menstimulasi anak autis dan hiperaktif, sobat. Nah buat sobat sekalian yang memiliki anak ataupun saudara dalam kategori autis ataupun hiperaktif ini jangan khawatir, sobat bisa gunakan warna sebagai media stimulasi penyembuhannya. Stimulasi ini dilakukan agar anak tersebut mendapatkan stimulus yang seimbang melalui karakteristik-karakteristi kwarna yang digunakan. Oleh karenaitu, penting bagi sobat untuk memahamikarakteristik anak sebelum menggunakan warna yang dapat menstimulasinya karena penggunaan warna yang kurang tepat akan berdampak bagi psikologi anaknya.
Berdasarkan penelitian para ahli, karakter anak hiperaktif disebabkan oleh otak dan sistem saraf pusat yang terdapat kerusakan kecil sehingga anak sulit konsentrasi atau dengan rentang konsentrasi yang sangat pendek, dan anak tidak mudah fokus pada satu tugas tertentu. Anak hiperaktif ini cenderung cepat beralih dari satu kegiatan kekegiatan lainnya. Sedangkan karakter dari anak autis sendiri antara lain mereka sulit menjalin suatu interaksi sosial, kontak mata dan ekspresi muka dirasa kurang, serta tidak memiliki rasa empati terhadap orang lain.
Terapi anak dengan menggunakan warna untuk menstimulasi gangguan autis dan hiperaktif ini sangat mudah karena bisa diterapkan dalam desain interior kamar tidur dari anak yang mengalami gangguan tersebut. Karena anak akan terus menerus melihatnya setiap hari maka cara ini tergolong sangat efektif, ditambah lagi cara ini juga merupakan cara yang aman dibandingkan mengkonsumsi obat–obatan yang dapat merusak ginjal manusia.
Tentunya tidak semua warna sesuai dengan anak–anak berkebutuhan khusus tersebut. Penggunaan warna-warna dengan kesan sejuk atau dingin sangat cocok untuk menstimulasi anak-anak hiperaktif. Nah buat sobat yang belum mengetahui warna-warna apa saja yang termasuk dalam kategori warna sejuk/ dingin tak perlu khawatir. Warna-warna yang tergolong warna sejuk/ dingin antara lain warna hijau, biru muda, biru tua, serta warna ungu. Stimulasi ini bertujuan agar anak tersebut dapat meredam emosi yang dirasakannya, serta dapat membuat anak tersebut merasa nyaman.
Sedangkan untuk anak-anak autis tidak bisa distimulasi dengan menggunakan warna sejuk, melainkan menggunakan warna-warna hangat. Warna-warna yang tergolong dalam kategori warna hanga tantara lain warna merah, oranye, kuning, ungu, dan merah muda. Stimulasi ini bertujuan agar sang anak memiliki sebuah kesadaran akan lingkungannya, semakin peka terhadap lingkungan, serta pikiran anak tersebut akan terdorong.
Color wheel/ lingkaran warna ini membantu sobat sekalian untuk menunjukkan warna-warna apa saja yang tergolong warna-warna hangat ataupun warna-warna sejuk sehingga sobat tidak salah dalam memilih warna kamar tidur untuk anak sobat.
Tentunya sekarang sobat mengetahui bahwa warna tidak hanya dapat memberikan unsur estetika dalam sebuah ruangan, namun warna juga dapat mempengaruhi kondisi psikologi dari pengguna ruangnya. Pemahaman tentang karakteristik dari pengguna juga perlu. Ketika pengguna ruang tersebut merupakan anak autis atau hiperaktif maka penggunaan warna sangat perlu diperhatikan karena dapat menjadi sarana stimulasi terhadap anak. Pemilihan kamar tidur sebagai media yang paling efektif dikarenakan anak akan melihatnya terus menerus dan tanpa sadar warna-warna tersebut perlahan-lahan menstimulasi anak tersebut.